Rindu.
Hanya itu yang terucap dari mulutku.
Merasuk jauh hingga tulangku
Tak tentu arah dan hilang waktu
Aku terhanyut
Semua menjauh.
Aku rindu untuk menjauh
Menjauh dari kehidupanmu yang kelu
Menjauh dari hatimu yang kaku
Menjauh dari tanganmu yang terus merengkuh
Aku rindu untuk menjauh.
Karena sejauh apapun aku melaju, bagian kecil dalam hatiku terus kembali padamu.
[22.12.2012] (the day after the supposed-to-be-appocalypse)
Cheers,
-maulidadisa-
The Music
Create a playlist at MixPod.com
my name is
- maulidadisaa
- Pamulang, Indonesia
- damn my education, i can't find the words to say about the things caught in my mind. always dreaming, never realizing. the in-between girl, trapped in reality while longing for the fantasy. have a thing for Noel Gallagher and obsessed with UK.
Dec 22, 2012
Aug 13, 2012
one chapter ends, another one begins.
Hey guys, how’s it
going? I’m doing fine. Super fine, actually.
So, how’s life?
My life is beyond
great. Akhirnya saya sudah resmi menjadi alumni. Ya, kawan, baru saja saya
‘lepas jabatan’ dari mahasiswi (galau) tingkat akhir. Can you believe that?
Me neither.
Rasanya seperti baru kemarin saya sibuk dengan tugas-tugas kuliah dan mengurusi
berbagai macam acara kampus sambil menyandang gelar mahasiswi. Tanpa terasa,
rutinitas perkuliahan yang sudah lima tahun saya jalani telah memasuki akhir
masanya. They’re all in the past now.
Sekarang sudah 3 bulan berlalu semenjak saya menjalani sidang skripsi (well, tiga bulan juga bukanlah waktu
yang lama menurut saya) dan selama itu pula banyak perubahan yang terjadi dalam
hidup saya.
Meskipun menjalani lima tahun kuliah, waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan standar masa perkuliahan pada umumnya, namun saya tidak
merasakan bosan ataupun jenuh menjalankannya. I really enjoyed my college life. Meskipun saya membutuhkan waktu
setahun penuh untuk mengerjakan skripsi, namun saya merasa menjalaninya dalam
waktu yang sebentar. Everything is
happening so fast. Apalagi jarak antara sidang dan wisuda saya juga hanya
berkisar dua bulan. It feels like they
happen in a flash. Maka ketika saya akhirnya telah mencapai garis finish kehidupan perkuliahan saya, saya
masih belum bisa mempercayainya. Sungguh, saya masih belum sepenuhnya meresapi
fakta bahwa saya sudah diwisuda, atau bahkan sudah ada penambahan gelar S.Psi
di belakang nama saya. Tentu saja hal itu merupakan prestasi yang cukup
membanggakan, setidaknya itulah hasil jerih payah yang bisa saya persembahkan
kepada orang tua saya. Namun rasanya aneh apabila saya mengingat bahwa saya sudah
menyandang status alumni. Bahkan otak saya terkadang masih mempersepsikan diri
saya sebagai mahasiswi tingkat akhir yang sedang dalam proses menyelesaikan
skripsi. Entahlah, mungkin karena proses mengerjakan skripsi ini berjalan
dengan cukup lama dan membuat saya mengidap penyakit galau akut sehingga
membekas dalam hidup saya. Meskipun progress
saya cukup lama untuk menyelesaikan skripsi, akhirnya saya berhasil
menyelesaikannya. Ini prestasi yang cukup membanggakan bagi diri saya,
setidaknya saya bisa membuktikan pada diri saya sendiri bahwa saya mampu
membuat sebuah masterpiece yang sangat
saya banggakan itu.
Terlepas dari skripsi, semua hal yang terjadi dalam chapter kehidupan perkuliahan saya
sangatlah memberikan kesan mendalam di kehidupan saya. Saya menemukan banyak
cerita disini, bertemu dengan berbagai macam orang dengan karakter uniknya
masing-masing. Saya mengambil banyak pelajaran dari orang-orang yang saya temui
disini. Dari mereka saya belajar untuk membaca, memahami, dan menghadapi
berbagai macam karakter orang, belajar bagaimana menjadi pemimpin yang
bertanggung jawab, bagaimana menjadi rekan organisasi yang bisa diandalkan, dan
bagaimana menjadi sahabat yang baik. Dari sekian banyak yang saya temui di
kampus, tentu saja ada beberapa orang tertentu yang paling berkesan dan membuat
saya bersyukur pernah berkuliah di kampus tercinta saya itu. Karena tanpa
mereka, mungkin saya tidak akan tumbuh dan berkembang menjadi diri saya yang
sekarang ini. Mungkin itulah sebabnya mengapa chapter masa perkuliahan saya sangatlah memberikan kesan mendalam
di kehidupan saya. Namun kehidupan terus berputar, dan sekarang saatnya saya
beralih ke chapter baru dalam
kehidupan saya.
One chapter ends, another chapter begins.
Right now, I feel like
I’m living in a fast lane. Momen dalam kehidupan saya terjadi begitu cepat.
Sepertinya baru kemarin saya masih berkutat dan bergalau ria menghadapi skripsi.
Sekarang, saya sudah bekerja di bagian HRD dalam salah satu pabrik besar di
Cikarang, walaupun statusnya masih pekerja kontrak. Tanpa terasa begitu banyak perubahan
yang terjadi dalam kehidupan saya selama tiga bulan terakhir. Mulai dari
perubahan status dari mahasiswi menjadi alumni dan dari sekedar alumni menjadi
karyawan, juga perubahan status dari anak rumahan menjadi anak kost karena
tempat kerja yang cukup jauh dari rumah. Meskipun menjadi karyawan bukanlah
tujuan utama dalam kehidupan karir saya, saya mencoba untuk menjalani pekerjaan
baru ini dan memetik pengalaman dari pekerjaan ini. Saya jadikan pengalaman ini
sebagai awal dalam chapter kehidupan
pekerjaan saya, walaupun sesungguhnya saya masih menginginkan untuk melanjutkan
kuliah S2 di Australia dan mendalami ilmu yang paling menarik minat saya, yaitu
Psikologi Forensik. Mudah-mudahan dengan bekerja di Cikarang ini saya bisa
belajar untuk hidup mandiri, siapa tahu bisa menjadi bekal dalam kehidupan saya
di Australia nanti (yah, manusia kan bebas untuk berharap :p).
Well, saya rasa saya sudah terlalu banyak berbicara.
Maklum saja, sudah cukup lama saya tidak menulis disini, saya jadi rindu. Sudah banyak momen
penting yang terlewatkan begitu saja tanpa terekam dalam blog ini. maafkan kelalaian saya, ya. :)
hope to see you again in the not-so-distant future.
Peace, love, and banana’s
-Maulidadisa-
Spider-Man: The Comparative Review
so have you guys watched the Amazing Spider-Man yet? i have, like,
twice. and it’s all because of the amazing Andrew Garfield.
yeah, he’s the one that keeps me captivated.
but i don’t wanna tell you about how gorgeous Andrew Garfield was, or how adorable his smile was. i’m pretty sure that would bore you (well, except if you have the same crush as i did ;p). Here, i want to talk about the movie, and how it is compared to the previous saga. because of course, since the latest movie is a reboot, which the main plot of the story is basically back to the beginning when Peter Parker just discovered his power. so in the end in our head, we’re certainly gonna compare both movies.
first off, I’m really excited that the new Spider-Man is made under Marvel Studios. that means, there are possibilities that we can see more of this web-maker creature in the Marvel Universe. i mean, i’m sure everyone will be excited to see the man in the red-and-blue-web suit joins the Avengers team, won’t they? not to mention that Spider-Man is the most well-known character from Marvel Comics, off course everyone is gonna be thrilled to see Spider-Man on Avengers team.
apart from that, what about the storyline? well, since the new Spider-Man is a reboot movie, so there isn’t much difference in the storyline between the old Spider-Man franchise and the new one. they were telling us about Peter Parker and how he became Spider-Man. if you have seen both of the movies, then you can see that there are several plots from the story that is taken from the previous franchise. for instance is from the death of Uncle Ben scene (wait, this is not a spoiler, isn’t it? :p). the premise on how Uncle Ben died is similar to the premise in Spider-Man 1. the difference is in the details, as in where and how it happened. as for the part where Peter got bit by the radioactive spider, i like the interpretation from the first movie better than the reboot. for me, the way Peter got bit in the reboot movie is less ‘Peter Parker’ than the original one. but overall, i am satisfied with the storyline of the new Spider-Man, especially when the new one is repose around the comic book and animated version, but we’ll get back to that later.
and now let’s talk about the main character, Peter Parker/Spider-Man. as i was saying, Peter Parker from the new Spider-Man movie is less ‘Peter Parker’ than Peter Parker from the original Spider-Man movie, you know what i mean? well, he’s more cool and less nerd in the new movie, while Peter Parker in my opinion should be more nerd and minding his own business. well to start it off, i think Andrew Garfield is way too handsome to be Peter Parker! (off course i am thankful for that :p). Peter Parker is a nerd and cool in a nerd’s way and Tobey Maguire captures all of that persona, which is why i like Maguire’s version of Peter Parker better than Garfield’s. but when it comes to Spider-Man, it was Garfield’s portrayal that represents the Spider-Man persona best. from the comic book and animated version we’ve known Spider-Man as playful and sometimes act as a punk, or in an Indonesian word, ‘tengil’. Garfield’s Spider-Man suits that character.
another thing to add about the cast from the reboot version is that you won’t find the lovely Mary Jane Watson nor the gorgeous Harry Osborn in here. they seems to have vanished out of thin air, like they never existed in the reboot world. instead, they have Gwen Stacy. we know Gwen from the movie Spider-Man 3 as Peter’s college friend.
in the whole, i really enjoyed watching all of the Spider-Man movies. they’re really enjoyable to watch. well, i can’t help to notice that it was between the character of Spider-Man/Peter Parker that the movies have some differences, while other part of the movies such as story line and supporting cast is not that much of a difference. but it is still enjoyable because even though both versions have different taste and style in delivering their own interpretation of the main characters, in some ways they’re still loyal to the characters and events from the comic book.
but i don’t wanna tell you about how gorgeous Andrew Garfield was, or how adorable his smile was. i’m pretty sure that would bore you (well, except if you have the same crush as i did ;p). Here, i want to talk about the movie, and how it is compared to the previous saga. because of course, since the latest movie is a reboot, which the main plot of the story is basically back to the beginning when Peter Parker just discovered his power. so in the end in our head, we’re certainly gonna compare both movies.
first off, I’m really excited that the new Spider-Man is made under Marvel Studios. that means, there are possibilities that we can see more of this web-maker creature in the Marvel Universe. i mean, i’m sure everyone will be excited to see the man in the red-and-blue-web suit joins the Avengers team, won’t they? not to mention that Spider-Man is the most well-known character from Marvel Comics, off course everyone is gonna be thrilled to see Spider-Man on Avengers team.
apart from that, what about the storyline? well, since the new Spider-Man is a reboot movie, so there isn’t much difference in the storyline between the old Spider-Man franchise and the new one. they were telling us about Peter Parker and how he became Spider-Man. if you have seen both of the movies, then you can see that there are several plots from the story that is taken from the previous franchise. for instance is from the death of Uncle Ben scene (wait, this is not a spoiler, isn’t it? :p). the premise on how Uncle Ben died is similar to the premise in Spider-Man 1. the difference is in the details, as in where and how it happened. as for the part where Peter got bit by the radioactive spider, i like the interpretation from the first movie better than the reboot. for me, the way Peter got bit in the reboot movie is less ‘Peter Parker’ than the original one. but overall, i am satisfied with the storyline of the new Spider-Man, especially when the new one is repose around the comic book and animated version, but we’ll get back to that later.
and now let’s talk about the main character, Peter Parker/Spider-Man. as i was saying, Peter Parker from the new Spider-Man movie is less ‘Peter Parker’ than Peter Parker from the original Spider-Man movie, you know what i mean? well, he’s more cool and less nerd in the new movie, while Peter Parker in my opinion should be more nerd and minding his own business. well to start it off, i think Andrew Garfield is way too handsome to be Peter Parker! (off course i am thankful for that :p). Peter Parker is a nerd and cool in a nerd’s way and Tobey Maguire captures all of that persona, which is why i like Maguire’s version of Peter Parker better than Garfield’s. but when it comes to Spider-Man, it was Garfield’s portrayal that represents the Spider-Man persona best. from the comic book and animated version we’ve known Spider-Man as playful and sometimes act as a punk, or in an Indonesian word, ‘tengil’. Garfield’s Spider-Man suits that character.
another thing to add about the cast from the reboot version is that you won’t find the lovely Mary Jane Watson nor the gorgeous Harry Osborn in here. they seems to have vanished out of thin air, like they never existed in the reboot world. instead, they have Gwen Stacy. we know Gwen from the movie Spider-Man 3 as Peter’s college friend.
in the whole, i really enjoyed watching all of the Spider-Man movies. they’re really enjoyable to watch. well, i can’t help to notice that it was between the character of Spider-Man/Peter Parker that the movies have some differences, while other part of the movies such as story line and supporting cast is not that much of a difference. but it is still enjoyable because even though both versions have different taste and style in delivering their own interpretation of the main characters, in some ways they’re still loyal to the characters and events from the comic book.
Jul 8, 2012
wahai sang tak tersampaikan,
sepuluh tahun berlalu dan kamu masih berada dalam pikiranku.
jauh di dalam alam bawah sadarku.
aku ragukan kau tahu.
*dan aku masih saja terperdaya oleh bayang-bayang imajimu yang tak nyata.
Cheers,
-maulidadisa-
May 15, 2012
mati (suri).
suaraku mati.
entah dimana aku kehilangannya
atau kapan.
mereka bersahabat.
menyuarakan suara mereka.
tidak hiraukan aku.
setidaknya aku pikir begitu.
mereka berbagi cerita.
ah, nampaknya bahagia sekali.
tapi suaraku tercekat.
aku menghirau diriku saja.
aku mengenali mereka.
aneh. mereka tidak mengenaliku.
aku ingin bersuara.
aku gagal bersuara.
apa yang salah?
dimana suaraku?
dimana kepercayaan diriku?
hilang.
mati.
dan keberadaanku ikut menghilang.
aku mati (suri).
entah dimana aku kehilangannya
atau kapan.
mereka bersahabat.
menyuarakan suara mereka.
tidak hiraukan aku.
setidaknya aku pikir begitu.
mereka berbagi cerita.
ah, nampaknya bahagia sekali.
tapi suaraku tercekat.
aku menghirau diriku saja.
aku mengenali mereka.
aneh. mereka tidak mengenaliku.
aku ingin bersuara.
aku gagal bersuara.
apa yang salah?
dimana suaraku?
dimana kepercayaan diriku?
hilang.
mati.
dan keberadaanku ikut menghilang.
aku mati (suri).
setidaknya dengan tambahan suri dibelakang mati, masih ada harapan untuk hidup kembali.
entah kapan.
Apr 5, 2012
where to next?
"Skripsinya udah sampe mana?"
Jujur, setelah setahun lebih saya berkutat dengan karya terindah di seluruh dunia berinisial S itu, saya sempat merasa jengah setiap kali orang menanyakan kalimat unyu itu. bukan apa-apa. saya cuma merasa setiap orang yang menanyakan skripsi saya menaruh satu harapan pada saya untuk segera menyelesaikan skripsi saya, dan hal itu sempat menjadi beban yang saya tahu pasti dirasakan oleh hampir seluruh mahasiswa tingkat akhir di seluruh dunia (lebay, tapi mungkin emang bener). yaa kalau boleh meng-copas kata-katanya Jung, beban pertanyaan di atas itu sudah menjadi ketidaksadaran kolektif mahasiswa tingkat akhir. respon si mahasiswa ketika ditanyakan juga bermacam-macam. ada yang santai, ada yang cuek, atau malah makin stres kalo ditanyakan hal itu. tapi saya tidak ingin membahas berbagai respon tersebut. saya cuma mau cerita tentang diri saya aja. hehe.
Ya, awalnya sih saya merasa jengah. apalagi waktu saya masih berkutat di bab 1 dan 2. kayaknya kok ini skripsi saya stuck disini-sini aja, tidak bergerak kemanapun. apalagi setiap ditanya jawaban saya selalu sama. saya nya jadi malu sendiri sebenernya. sebenernya sih alasan kenapa saya lama banget ngerjain skripsi adalah karna saya itu (ehm) prokrastinator sejati. dalam bahasa umumnya, saya ini penunda-nunda. saya tidak meluangkan waktu sampai saya tidak tidur demi mengerjakan skripsi. saya tidak melakukan hal itu. tidur saya selalu nyenyak, malah setiap hari mungkin saya lebih banyak tidurnya daripada mengerjakan skripsi. yaa paling saya jadi kelihatan tambah kurus aja karna belakangan kadang suka tidak ada selera makan.
Alhamdulillah banget pada akhirnya saya bisa melaju (cukup) pesat sehingga saat ini saya sedang berada dalam pit-stop terakhir, yaitu bab 5. tapi bukan berarti perjalanan saya berakhir, justru perjuangan edisi kedua saya baru saja dimulai (edisi pertama ketika saya menyusun kerangka berpikir). saya harus berhadapan dengan hasil yang tidak signifikan dan menyiapkan berbagai macam argumen untuk menjelaskan kenapa penelitian saya tidak signifikan. intinya, saya masih belum bisa menghembus napas lega. saya baru bisa bernapas lega apabila saya sudah melaksanakan sidang, yang sampai saat ini masih belum dapat dipastikan sebelum saya merampungkan skripsi saya. mendekati akhir skripsi ini pun, saya juga mulai memikirkan bagaimana nanti kedepannya setelah selesai sidang. mau dibawa kemana hidup saya?
Hmm, sejujurnya saya masih galau mau move on kemana setelah ini. sempat terpikir ingin menjadi Event Organizer karena saya menikmati momen-momen saya menjadi panitia acara-acara kampus. sempat juga kepikiran untuk bekerja dengan Bapak karena banyak hal yang bisa saya pelajari dengan saya ikut bekerja dengan beliau, tapi saya belum berani membicarakan hal ini kepada ayah saya. dulu sewaktu saya kecil sih, saya sempat tertarik untuk menggeluti bidang seni terutama seni film dan musik. sepertinya bekerja di bidang seni dan entertainment itu cukup menyenangkan. tapi dari semua keinginan itu, belum ada satu pun yang membuat hati saya merasa klik. intinya, saya masih galau.
Sebenarnya, passion saya adalah ingin melanjutkan kuliah. S2 di luar negeri (possibly AUS/NZ/UK), cari beasiswa. rencana saya adalah ingin melanjutkan studi psikologi dengan konsentrasi ke Psikologi Forensik yang memang telah menjadi minat saya selama dua tahun belakangan ini (sebenarnya apabila saya amati lagi, bibit kesukaan saya dengan hal-hal forensik sudah tertanam semenjak saya pertama baca Detektif Conan waktu kelas 3 SD). tapi ada beberapa kendala yang membuat saya ragu untuk mengejar beasiswa Forensik ke luar negeri. saya merasa tidak mempunyai skill yang cukup untuk dapat survive di dunia psikologi forensik. kemampuan observasi dan kepekaaan saya masih dipertanyakan. walaupun berkali-kali meyakinkan diri saya bahwa saya bisa dan kemampuan observasi dapat dipelajari, saya masih ragu dengan skill saya. lama kelamaan, passion yang tadinya begitu besar pun sekarang jadi sedikit meredup.
so, i'm back to the start. begitu banyak pertanyaan yang masih belum bisa dijawab. di hadapan saya masih gelap. cahaya-cahaya yang muncul pun masih samar, belum cukup untuk menerangi langkah perjalanan hidup saya.
hmm. sorry to bother you all. ini hanya ungkapan kegalauan saya. saya tidak berharap anda dapat membantu saya mencari jalan keluar dari kegalauan ini. mungkin pada saatnya nanti, saya akan menemukan jawaban yang tepat dan pas untuk diri saya nantinya. saat ini, mungkin ini saatnya saya menikmati kegalauan yang sedang bergumul di hati dan pikiran saya. at least, saya bersyukur masih diberikan kegalauan seperti ini. tandanya saya masih hidup. alive and well-functioning.
Cheers,
-maulidadisa-
Jujur, setelah setahun lebih saya berkutat dengan karya terindah di seluruh dunia berinisial S itu, saya sempat merasa jengah setiap kali orang menanyakan kalimat unyu itu. bukan apa-apa. saya cuma merasa setiap orang yang menanyakan skripsi saya menaruh satu harapan pada saya untuk segera menyelesaikan skripsi saya, dan hal itu sempat menjadi beban yang saya tahu pasti dirasakan oleh hampir seluruh mahasiswa tingkat akhir di seluruh dunia (lebay, tapi mungkin emang bener). yaa kalau boleh meng-copas kata-katanya Jung, beban pertanyaan di atas itu sudah menjadi ketidaksadaran kolektif mahasiswa tingkat akhir. respon si mahasiswa ketika ditanyakan juga bermacam-macam. ada yang santai, ada yang cuek, atau malah makin stres kalo ditanyakan hal itu. tapi saya tidak ingin membahas berbagai respon tersebut. saya cuma mau cerita tentang diri saya aja. hehe.
Ya, awalnya sih saya merasa jengah. apalagi waktu saya masih berkutat di bab 1 dan 2. kayaknya kok ini skripsi saya stuck disini-sini aja, tidak bergerak kemanapun. apalagi setiap ditanya jawaban saya selalu sama. saya nya jadi malu sendiri sebenernya. sebenernya sih alasan kenapa saya lama banget ngerjain skripsi adalah karna saya itu (ehm) prokrastinator sejati. dalam bahasa umumnya, saya ini penunda-nunda. saya tidak meluangkan waktu sampai saya tidak tidur demi mengerjakan skripsi. saya tidak melakukan hal itu. tidur saya selalu nyenyak, malah setiap hari mungkin saya lebih banyak tidurnya daripada mengerjakan skripsi. yaa paling saya jadi kelihatan tambah kurus aja karna belakangan kadang suka tidak ada selera makan.
Alhamdulillah banget pada akhirnya saya bisa melaju (cukup) pesat sehingga saat ini saya sedang berada dalam pit-stop terakhir, yaitu bab 5. tapi bukan berarti perjalanan saya berakhir, justru perjuangan edisi kedua saya baru saja dimulai (edisi pertama ketika saya menyusun kerangka berpikir). saya harus berhadapan dengan hasil yang tidak signifikan dan menyiapkan berbagai macam argumen untuk menjelaskan kenapa penelitian saya tidak signifikan. intinya, saya masih belum bisa menghembus napas lega. saya baru bisa bernapas lega apabila saya sudah melaksanakan sidang, yang sampai saat ini masih belum dapat dipastikan sebelum saya merampungkan skripsi saya. mendekati akhir skripsi ini pun, saya juga mulai memikirkan bagaimana nanti kedepannya setelah selesai sidang. mau dibawa kemana hidup saya?
Hmm, sejujurnya saya masih galau mau move on kemana setelah ini. sempat terpikir ingin menjadi Event Organizer karena saya menikmati momen-momen saya menjadi panitia acara-acara kampus. sempat juga kepikiran untuk bekerja dengan Bapak karena banyak hal yang bisa saya pelajari dengan saya ikut bekerja dengan beliau, tapi saya belum berani membicarakan hal ini kepada ayah saya. dulu sewaktu saya kecil sih, saya sempat tertarik untuk menggeluti bidang seni terutama seni film dan musik. sepertinya bekerja di bidang seni dan entertainment itu cukup menyenangkan. tapi dari semua keinginan itu, belum ada satu pun yang membuat hati saya merasa klik. intinya, saya masih galau.
Sebenarnya, passion saya adalah ingin melanjutkan kuliah. S2 di luar negeri (possibly AUS/NZ/UK), cari beasiswa. rencana saya adalah ingin melanjutkan studi psikologi dengan konsentrasi ke Psikologi Forensik yang memang telah menjadi minat saya selama dua tahun belakangan ini (sebenarnya apabila saya amati lagi, bibit kesukaan saya dengan hal-hal forensik sudah tertanam semenjak saya pertama baca Detektif Conan waktu kelas 3 SD). tapi ada beberapa kendala yang membuat saya ragu untuk mengejar beasiswa Forensik ke luar negeri. saya merasa tidak mempunyai skill yang cukup untuk dapat survive di dunia psikologi forensik. kemampuan observasi dan kepekaaan saya masih dipertanyakan. walaupun berkali-kali meyakinkan diri saya bahwa saya bisa dan kemampuan observasi dapat dipelajari, saya masih ragu dengan skill saya. lama kelamaan, passion yang tadinya begitu besar pun sekarang jadi sedikit meredup.
so, i'm back to the start. begitu banyak pertanyaan yang masih belum bisa dijawab. di hadapan saya masih gelap. cahaya-cahaya yang muncul pun masih samar, belum cukup untuk menerangi langkah perjalanan hidup saya.
hmm. sorry to bother you all. ini hanya ungkapan kegalauan saya. saya tidak berharap anda dapat membantu saya mencari jalan keluar dari kegalauan ini. mungkin pada saatnya nanti, saya akan menemukan jawaban yang tepat dan pas untuk diri saya nantinya. saat ini, mungkin ini saatnya saya menikmati kegalauan yang sedang bergumul di hati dan pikiran saya. at least, saya bersyukur masih diberikan kegalauan seperti ini. tandanya saya masih hidup. alive and well-functioning.
Cheers,
-maulidadisa-
Feb 22, 2012
strangers, again.
Hey you.
yeah you over there, the one with the grimly face and seemingly lost in this so-called life,
i don't know what's happening, but it seems like there's something happened between us. i still don't know what that is, but i'm not gonna look around and trying to find out what that is. i don't wanna dig up. probably just gonna leave it for the best. all i know is something's changed. and it changed out of a sudden. maybe it's you, or maybe it's me, or maybe it's both of us. i really couldn't careless. but the thing is, we lost something that we used to have. you're not like the guy i used to hang around with.
suddenly i don't know you anymore.
i thought i did. all those meaningless talk about ourselves, about our hopes and dreams, i thought all of those were some of my way of getting to know you. my way of getting to learn something about you in a hope that someday i'll be able to understand you.
well i thought i did, but you're just one hell of a mysterious guy. i just can't read you. you're unexpectable. no one knows what you're intend to do or which way you're gonna go. you're living your life in a constant improvisation. i can't follow that. i'm just so freaking tired of guessing of what you might or might not do. because frankly, i just can't predict you.
you might be feeling a little over the top when i said all of the above, but hey, that was just my guess. i'm tired of being a pawn in your chess game, at least that's what i've been feeling the whole time, even though i didn't mind it at first.
i wanna quit. but one does not simply quit this mind game. every time that i had the thought of get it over with you, you just found another way of pulling me back in. why is that?
well i don't wanna try to understand anymore. i'm done.
sadly my curiosity won't let my mind have some rest anytime soon.
well can you please at least try to stop all these mind games over me?
..or maybe you're not playing games at all, and all this time it's just i who is unable to see the whole picture?
[sigh].
Cheers,
-maulidadisa-
yeah you over there, the one with the grimly face and seemingly lost in this so-called life,
i don't know what's happening, but it seems like there's something happened between us. i still don't know what that is, but i'm not gonna look around and trying to find out what that is. i don't wanna dig up. probably just gonna leave it for the best. all i know is something's changed. and it changed out of a sudden. maybe it's you, or maybe it's me, or maybe it's both of us. i really couldn't careless. but the thing is, we lost something that we used to have. you're not like the guy i used to hang around with.
suddenly i don't know you anymore.
i thought i did. all those meaningless talk about ourselves, about our hopes and dreams, i thought all of those were some of my way of getting to know you. my way of getting to learn something about you in a hope that someday i'll be able to understand you.
well i thought i did, but you're just one hell of a mysterious guy. i just can't read you. you're unexpectable. no one knows what you're intend to do or which way you're gonna go. you're living your life in a constant improvisation. i can't follow that. i'm just so freaking tired of guessing of what you might or might not do. because frankly, i just can't predict you.
you might be feeling a little over the top when i said all of the above, but hey, that was just my guess. i'm tired of being a pawn in your chess game, at least that's what i've been feeling the whole time, even though i didn't mind it at first.
i wanna quit. but one does not simply quit this mind game. every time that i had the thought of get it over with you, you just found another way of pulling me back in. why is that?
well i don't wanna try to understand anymore. i'm done.
sadly my curiosity won't let my mind have some rest anytime soon.
well can you please at least try to stop all these mind games over me?
..or maybe you're not playing games at all, and all this time it's just i who is unable to see the whole picture?
[sigh].
Cheers,
-maulidadisa-
talk about:
curhat,
galau,
life,
relationship
Jan 31, 2012
maybe i'm the one.
hey, how's it been?
it's a long time since i last saw you.
i don't know why we're so far away. do you know that i still find your presence in my mind?
we had our moments, just you and i.
why did it all go away?
i never caught my mind want so say goodbye.
but you held your head up high and with a forced smile in your face, you walked away.
like a melody that's out of tune, you're a mess.
and i can't find the shine in your eyes.
i was trying to reach you, but then i guess i wasn't trying hard enough.
i know that we're not as close as we used to be.
and i have been missing those days
when there's just you and me, and we have the world in our hands.
maybe after all, i'm the one who left you alone and not the other way around.
because i keep my distance when you're down and just stood there, doing nothing while you cry.
and maybe that's the reason why we're breaking apart.
*for my dear friend. i hope she reads this. i miss her.
Cheers,
-maulidadisa-
Jan 27, 2012
sekeripsi dan mood.
what? it's been a month already since my last post? hmm gak berasa yaa. time flies. udah hampir sebulan menjalani hidup di tahun 2012.
so what's been happening recently?
what can i say, selama sebulan kemaren, banyak banget hiburan, banyak banget pengalaman seru, kumpul-kumpul bareng temen dan keluarga, sehingga sesaat saya lupa kewajiban terbesar saya sebagai seorang mahasiswa, yaitu skripsi.
mau dibilang depresi karna skripsi, kenyataannya hidup saya fine-fine aja. malah saya ngerasa seneng dan bahagia banget selama dua bulan terakhir ini. jalan-jalan ke Garut, taun baruan, 9gag-ing, nonton film dan TV series di laptop, semuanya saya lakuin dengan bahagia dan seneng-seneng aja, serasa tanpa beban. tapi secara gak sadar, udah banyak orang yang ketemu saya bilang kalo saya itu lebih kurus, sampe orangtua temen saya yang jarang ketemu sama saya pun bilang kalo saya itu kurusan! hmm ternyata pas saya nimbang, berat badan saya berkurang 2 kg. wahh. pantesan aja semuanya pada bilang saya kurusan.
kalo kata orang-orang yang berpendapat saya kurusan bilangnya saya kurusan karna mikirin skripsi. hmmm apa bener? entahlah. intinya sekarang tiap saya ditanya, "Maul kok sekarang kurusan?" pasti bakalan saya jawab, "Iya nih, biasa mikirin skripsi!" hahahaha.
kenyataannya saya memang mikirin skripsi, tapi yaa hanya sebatas mikirin aja. tiap bangun tidur pagi-pagi (nggak deng, menjelang siang lah. mana pernah saya bangun pagi :p) pasti saya deg-degan gak jelas karna kepikiran skripsi. tiap malem kalo mau tidur juga, bawaannya nyesel karna seharian gak ngelakuin apa-apa untuk progress skripsi. apalagi sekarang target sidang saya udah sampe yang ke-sekian kalinya di revisi karna gagal mencapai target terus. udah mulai ngerasa males, pengennya seneng-seneng aja, gak mau mikirin skripsi. biarin aja skripsi bakalan kelar juga pada akhirnya, gak usah dipaksa.
lalu saya inget kata-katanya Nuran, temen kuliah saya yang udah lulus dan tinggal nunggu wisuda (which is besok, 28 Januari 2012). dia bilang,
dan itu yang sedang saya alami sebulan kemarin. saya sedang berada dalam keterpurukan mood. mau buka laptop itu rasanya males banget. dan kalo udah buka laptop, ujung-ujungnya malah 9gag-ing atau nonton koleksi film-film di laptop. bahkan untuk sekedar ngebuka file skripsi aja saya tuh bener-bener gak ada mood banget. parah.
tapi setelah sebulan yang penuh kesuraman skripsi itu, lama-kelamaan saya diberikan pencerahan. dimulai dari peristiwa temen-temen terdekat saya yang satu persatu mulai menjalani sidang skripsi, dosen pembimbing saya yang meng-SMS untuk sekedar menanyakan progress skripsi saya sampai nanyain saya ke beberapa temen saya yang ikut bimbingan sama beliau juga (sumpah, berasa kayak buronan sampe dicariin gitu). akhirnya saya mencoba untuk meraih mood skripsi lagi. saya maksain diri untuk ke kampus dan nyusun instrumen sekaligus ngurus hal-hal embel-embel untuk syarat sidang seperti ngurus nilai, mulai daftar tes reading toafl, dsb. ternyata memang mood saya untuk ngerjain skripsi itu ada di kampus, bukan di rumah. betapapun saya meyakinkan diri saya sendiri untuk nykripsi di rumah, tetep gak bakalan bisa ngerjain di rumah. terlalu banyak distraksi. internet, gitar, film, TV, kasur, ahhh. overwhelming banget.
akhirnya, yang harus saya lakukan adalah memaksakan diri saya untuk berangkat ke kampus. karena dengan berangkat ke kampus, otomatis di sana pasti saya bakalan ngerjain skripsi dengan sendirinya. tidak ada distraksi, tidak ada kenyamanan berlebih yang menjauhkan saya dari niat menyusun skripsi.
mudah-mudahan saya bisa menjaga mood skripsi saya kali ini, Amin.
mohon doanya ya, teman.
beribu terimakasih.
Cheers,
-maulidadisa-
so what's been happening recently?
what can i say, selama sebulan kemaren, banyak banget hiburan, banyak banget pengalaman seru, kumpul-kumpul bareng temen dan keluarga, sehingga sesaat saya lupa kewajiban terbesar saya sebagai seorang mahasiswa, yaitu skripsi.
mau dibilang depresi karna skripsi, kenyataannya hidup saya fine-fine aja. malah saya ngerasa seneng dan bahagia banget selama dua bulan terakhir ini. jalan-jalan ke Garut, taun baruan, 9gag-ing, nonton film dan TV series di laptop, semuanya saya lakuin dengan bahagia dan seneng-seneng aja, serasa tanpa beban. tapi secara gak sadar, udah banyak orang yang ketemu saya bilang kalo saya itu lebih kurus, sampe orangtua temen saya yang jarang ketemu sama saya pun bilang kalo saya itu kurusan! hmm ternyata pas saya nimbang, berat badan saya berkurang 2 kg. wahh. pantesan aja semuanya pada bilang saya kurusan.
kalo kata orang-orang yang berpendapat saya kurusan bilangnya saya kurusan karna mikirin skripsi. hmmm apa bener? entahlah. intinya sekarang tiap saya ditanya, "Maul kok sekarang kurusan?" pasti bakalan saya jawab, "Iya nih, biasa mikirin skripsi!" hahahaha.
kenyataannya saya memang mikirin skripsi, tapi yaa hanya sebatas mikirin aja. tiap bangun tidur pagi-pagi (nggak deng, menjelang siang lah. mana pernah saya bangun pagi :p) pasti saya deg-degan gak jelas karna kepikiran skripsi. tiap malem kalo mau tidur juga, bawaannya nyesel karna seharian gak ngelakuin apa-apa untuk progress skripsi. apalagi sekarang target sidang saya udah sampe yang ke-sekian kalinya di revisi karna gagal mencapai target terus. udah mulai ngerasa males, pengennya seneng-seneng aja, gak mau mikirin skripsi. biarin aja skripsi bakalan kelar juga pada akhirnya, gak usah dipaksa.
lalu saya inget kata-katanya Nuran, temen kuliah saya yang udah lulus dan tinggal nunggu wisuda (which is besok, 28 Januari 2012). dia bilang,
"Intinya supaya cepet ngerjain skripsi itu MAU, BIKIN TARGET, dan ATUR MOOD ul.. kalo lo udah dapet mood nykripsi, jaga terus mood nya supaya ada terus, karna kalo mood udah ilang, untuk ngebangunnya lagi tuh bener-bener susah banget.."
dan itu yang sedang saya alami sebulan kemarin. saya sedang berada dalam keterpurukan mood. mau buka laptop itu rasanya males banget. dan kalo udah buka laptop, ujung-ujungnya malah 9gag-ing atau nonton koleksi film-film di laptop. bahkan untuk sekedar ngebuka file skripsi aja saya tuh bener-bener gak ada mood banget. parah.
tapi setelah sebulan yang penuh kesuraman skripsi itu, lama-kelamaan saya diberikan pencerahan. dimulai dari peristiwa temen-temen terdekat saya yang satu persatu mulai menjalani sidang skripsi, dosen pembimbing saya yang meng-SMS untuk sekedar menanyakan progress skripsi saya sampai nanyain saya ke beberapa temen saya yang ikut bimbingan sama beliau juga (sumpah, berasa kayak buronan sampe dicariin gitu). akhirnya saya mencoba untuk meraih mood skripsi lagi. saya maksain diri untuk ke kampus dan nyusun instrumen sekaligus ngurus hal-hal embel-embel untuk syarat sidang seperti ngurus nilai, mulai daftar tes reading toafl, dsb. ternyata memang mood saya untuk ngerjain skripsi itu ada di kampus, bukan di rumah. betapapun saya meyakinkan diri saya sendiri untuk nykripsi di rumah, tetep gak bakalan bisa ngerjain di rumah. terlalu banyak distraksi. internet, gitar, film, TV, kasur, ahhh. overwhelming banget.
akhirnya, yang harus saya lakukan adalah memaksakan diri saya untuk berangkat ke kampus. karena dengan berangkat ke kampus, otomatis di sana pasti saya bakalan ngerjain skripsi dengan sendirinya. tidak ada distraksi, tidak ada kenyamanan berlebih yang menjauhkan saya dari niat menyusun skripsi.
mudah-mudahan saya bisa menjaga mood skripsi saya kali ini, Amin.
mohon doanya ya, teman.
beribu terimakasih.
Cheers,
-maulidadisa-
talk about:
college,
curhat,
skripsi,
survival guide
Dec 27, 2011
16 hours of a legendary ride.
well guys.. i'm ready to make another post. yes, yes i am.
kemaren udah sempet janjian sama temen saya yang namanya Rina dan punya blog yang alamatnya di sini, kalo kami bakalan mengurus (kembali) blog kami yang sempat terlupakan selama beberapa bulan.. well, mudah2an saya dan Rina bisa memegang janji kami yaaa.. dimulai dengan rajin postingwalaupun postingannya gak penting (ayo kamu juga berusaha Rina!).
well, just yesterday in my life ada kejadiansuper seru yang sangat seru dan legendary untuk diceritain. saking legendary nya pengalaman itu sampe bingung mau cerita dari mana.
hmm. mungkin facebook status saya bisa membantu sedikit:
yes people, you read it right. 16 hours. perjalanan Garut - Jakarta yang biasanya ditempuh dalam waktu 4-5 jam naik bus (3 jam kalo kata temen saya, itu juga kalo supirnya lagi kesetanan), saya tempuh dengan total waktu 15 jam, ditambah satu jam perjalanan dari terminal Lebak Bulus sampe rumah saya. nggilani yaa. semua gara-gara banjir. ternyata gak cuman Si Komo yang bisa bikin jalanan macet. banjir pun bisa... dan efek macetnya berkali-kali lebih parah daripada si Komo.
it all started with perjalanan saya dan teman sekelas ke Garut untuk menghadiri pernikahan teman kuliah saya yang namanya Laras Santoso (btw, selamat berbahagia yaaa Laraas..). setelah puas bermakan-makan dan berfoto-foto sama kedua mempelai (mainly sama Larasnya, hehehe) kami pun memutuskan sudah saatnya pulang karena ngejar waktu supaya gak terlalu malem sampe di Jakartanya. jadinya kita balik (sekitar) jam setengah 4 dari Garut. saya pun udah bersiap-siap minum antimo supaya di jalan bisa tidur pulas dan menghemat waktu perjalanan (dalam persepsi) saya.
baru ketika bis sampai di Cicalengka, pengaruh antimo baru mulai bekerja. seiring lagu di iphone saya berputar, saya pun mulai tertidur. yang saya sadari sebelum tidur adalah bahwa jalanan mulai agak padat dan bermacet-macet di Cicalengka. baiklah, saya tidak peduli, saya hanya ingin tidur...
sampai akhirnya saya terbangun. langit sudah gelap, dan lampu dalam bis pun menyala terang. saya lihat jam di hp saya, jam 7 malam. saya lihat keluar jendela... masih macet. saya tanya ke Rina yang duduk di sebelah saya, "udah dimana Rin?" ...dan dia menjawab,
"Masih di Cicalengka ul... gak beranjak daritadi lo mulai tidur.."
OH-MY-EFFIN-GOD.
percuma saya minum antimo. bisnya gak beranjak sama sekali selama saya tidur.
setelah diselidiki oleh beberapa penumpang yang turun ke jalan dan bertanya pada penduduk sekitar, ternyata penyebab kemacetan adalah banjir di Rancaekek yang sampai se-dada orang dewasa (begitulah yang saya dengar), jadi semua kendaraan apapun bentuknya bener-bener gak bisa lewat. jadilah bus yang saya tumpangi bener-bener stuck di Cicalengka selama 10 jam.
ya, 10 jam di Cicalengka. sesuatu.
tiap 2 jam jalannya cuman beberapa meter. mesin bis juga udah berkali-kali mati-nyala untuk menghemat bensin. kami yang di dalem bis juga udah berkali-kali mati gaya, heboh lagi, dan mati gaya lagi. saking gak banyak yang bisa dilakuin di dalem bis. hahahh.
huff. temen-temen yang tadinya udah janjian sama orang rumahnya untuk minta dijemput, akhirnya gak jadi minta jemput. dari yang tadinya ngejar biar gak kemaleman pulangnya, ujung-ujungnya pulang pagi juga. huahh. bener-bener takjub waktu matahari udah mulai terbit dan kita masih di dalam bis, masih di tol cikampek. ahuehuhaehueh.
sampai akhirnya tiba di terminal Lebak Bulus tuh rasanya kayak bertahun-tahun pergi dan baru pulang kerumah.. rindu serindu-rindunya sama terminal itu. hahahahaa.
well, what did i tell you, sangat legendary kan perjalanan saya dan teman sekelas saya? it's an experience worth to tell, cukup seru.. saya yakin temen-temen senasib seperjuangan yang ikut di bis Primajasa Garut-Lebak Bulus itu juga gak sabar untuk nyeritain pengalaman tak terlupakan itu. terbukti dari update status twitter dan facebook mereka:
(beberapa testimoni korban peristiwa 15 jam Garut-Jakarta)
Jakarta memang kejam, namun Cicalengka berjuta-juta kali lebih kejam daripada Jakarta :(
well, sekian kawan, perjalanan yang banyak menyimpan cerita. buat temen-temen sesama korban perjalanan, have some more rest.. you deserve it :)
cheers bloody cheers,
-maulidadisa-
kemaren udah sempet janjian sama temen saya yang namanya Rina dan punya blog yang alamatnya di sini, kalo kami bakalan mengurus (kembali) blog kami yang sempat terlupakan selama beberapa bulan.. well, mudah2an saya dan Rina bisa memegang janji kami yaaa.. dimulai dengan rajin posting
well, just yesterday in my life ada kejadian
hmm. mungkin facebook status saya bisa membantu sedikit:
yes people, you read it right. 16 hours. perjalanan Garut - Jakarta yang biasanya ditempuh dalam waktu 4-5 jam naik bus (3 jam kalo kata temen saya, itu juga kalo supirnya lagi kesetanan), saya tempuh dengan total waktu 15 jam, ditambah satu jam perjalanan dari terminal Lebak Bulus sampe rumah saya. nggilani yaa. semua gara-gara banjir. ternyata gak cuman Si Komo yang bisa bikin jalanan macet. banjir pun bisa... dan efek macetnya berkali-kali lebih parah daripada si Komo.
it all started with perjalanan saya dan teman sekelas ke Garut untuk menghadiri pernikahan teman kuliah saya yang namanya Laras Santoso (btw, selamat berbahagia yaaa Laraas..). setelah puas bermakan-makan dan berfoto-foto sama kedua mempelai (mainly sama Larasnya, hehehe) kami pun memutuskan sudah saatnya pulang karena ngejar waktu supaya gak terlalu malem sampe di Jakartanya. jadinya kita balik (sekitar) jam setengah 4 dari Garut. saya pun udah bersiap-siap minum antimo supaya di jalan bisa tidur pulas dan menghemat waktu perjalanan (dalam persepsi) saya.
baru ketika bis sampai di Cicalengka, pengaruh antimo baru mulai bekerja. seiring lagu di iphone saya berputar, saya pun mulai tertidur. yang saya sadari sebelum tidur adalah bahwa jalanan mulai agak padat dan bermacet-macet di Cicalengka. baiklah, saya tidak peduli, saya hanya ingin tidur...
sampai akhirnya saya terbangun. langit sudah gelap, dan lampu dalam bis pun menyala terang. saya lihat jam di hp saya, jam 7 malam. saya lihat keluar jendela... masih macet. saya tanya ke Rina yang duduk di sebelah saya, "udah dimana Rin?" ...dan dia menjawab,
"Masih di Cicalengka ul... gak beranjak daritadi lo mulai tidur.."
OH-MY-EFFIN-GOD.
percuma saya minum antimo. bisnya gak beranjak sama sekali selama saya tidur.
setelah diselidiki oleh beberapa penumpang yang turun ke jalan dan bertanya pada penduduk sekitar, ternyata penyebab kemacetan adalah banjir di Rancaekek yang sampai se-dada orang dewasa (begitulah yang saya dengar), jadi semua kendaraan apapun bentuknya bener-bener gak bisa lewat. jadilah bus yang saya tumpangi bener-bener stuck di Cicalengka selama 10 jam.
ya, 10 jam di Cicalengka. sesuatu.
tiap 2 jam jalannya cuman beberapa meter. mesin bis juga udah berkali-kali mati-nyala untuk menghemat bensin. kami yang di dalem bis juga udah berkali-kali mati gaya, heboh lagi, dan mati gaya lagi. saking gak banyak yang bisa dilakuin di dalem bis. hahahh.
*reaksi orang-orang di bis secara kronologis waktu kira-kira seperti ini:
16.00 (masih di sekitar Garut)"yah kalo lancar kira-kira sampe lebak bulus jam 9 malem deh. mudah-mudahan perjalanan lancar, amin."
18.00 (mulai kena macet di Cicalengka)"hmm mudah-mudahan gak terlalu parah macetnya, at least sampe rumah sebelum jam 12 malem nih."
19.00 (satu jam berlalu, masih di spot yang sama di Cicalengka, pindah jarak beberapa meter)*beberapa ngabarin orang rumah* "Mah, ini masih kena macet di Cicalengka, mungkin jam 12 malem baru sampe Lebak Bulus. iya. nanti jemput yaa Mah. iya nanti kalo udah deket lebak bulus aku kabarin lagi."
19.30
*bercanda-bercanda, bikin games biar gak suntuk di bis*
20.55
"yah ini sih udah fix nih, diatas jam satu malem baru sampe lebak bulus."
*main games biar gak bosen*
21.15*turun ke jalan* *nyari sesuatu yang bisa dimakan* *numpang solat dan pipis di mushola pinggir jalan*
22.00 (4 jam berlalu)
*mulai capek dan ngantuk, pada cari posisi pewe buat tidur, seating udah berantakan*
23.00 (5 jam berlalu)*beberapa ditelpon orang rumah* "Mah, aku masih di Cicalengka! daritadi gak beranjak-beranjak. katanya sih ada banjir di depan.. sedada orang dewasa! yaudah gak usah nungguin Pah, tidur aja.. ini juga masih gak tau kapan selesai macetnya.. mungkin jam 3 pagi kali baru sampe Jakarta."
01.00 (7 jam berlalu dan.... masih di Cicalengka)
*semua penghuni bis udah tepar.. dan untuk orang-orang yang gak dapet posisi pewe untuk tidur terpaksa meratapi nasib dan complain ke sesama penumpang yang bernasib sama*
"yah ini sih sama aja subuh kayaknya baru sampe.. bener-bener nginep di bis kita.."
03.00 (9 jam, dan... MASIH DI CICALENGKA SODARA SODARA)*gak tau lagi harus bereaksi apa, karena saya juga udah gak sadarkan diri*
04.00 (pas akhirnya ngelewatin daerah banjir yang udah surut)"Alhamdulillaaahhh!! akhirnyahaid ku lancaar!!" *ehsalah
*buru-buru ngabarin orang rumah lagi* "Mah, ini udah lewat banjirnya. baru mau masuk tol Cileunyi. bilangin Papah, gak usah dijemput. aku pulang sendiri aja. udah pagi juga kan. iya Mah. Samlikum."
huff. temen-temen yang tadinya udah janjian sama orang rumahnya untuk minta dijemput, akhirnya gak jadi minta jemput. dari yang tadinya ngejar biar gak kemaleman pulangnya, ujung-ujungnya pulang pagi juga. huahh. bener-bener takjub waktu matahari udah mulai terbit dan kita masih di dalam bis, masih di tol cikampek. ahuehuhaehueh.
sampai akhirnya tiba di terminal Lebak Bulus tuh rasanya kayak bertahun-tahun pergi dan baru pulang kerumah.. rindu serindu-rindunya sama terminal itu. hahahahaa.
well, what did i tell you, sangat legendary kan perjalanan saya dan teman sekelas saya? it's an experience worth to tell, cukup seru.. saya yakin temen-temen senasib seperjuangan yang ikut di bis Primajasa Garut-Lebak Bulus itu juga gak sabar untuk nyeritain pengalaman tak terlupakan itu. terbukti dari update status twitter dan facebook mereka:
(beberapa testimoni korban peristiwa 15 jam Garut-Jakarta)
Jakarta memang kejam, namun Cicalengka berjuta-juta kali lebih kejam daripada Jakarta :(
well, sekian kawan, perjalanan yang banyak menyimpan cerita. buat temen-temen sesama korban perjalanan, have some more rest.. you deserve it :)
cheers bloody cheers,
-maulidadisa-
talk about:
curhat,
friends,
hectic,
holiday,
jalan-jalan
Subscribe to:
Posts (Atom)